Indonesia
baru memiliki seorang menteri yang benar-benar orang Indonesia setelah merdeka
43 tahun. Hal itu terjadi karena semua menteri di Indonesia sebelumnya adalah
orang yang lahir sebelum Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Itu
berarti, menteri-menteri sebelumnya adalah orang yang pernah menjadi warga
Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia memang belum ada saat itu.
“Orang
Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir. Akbar Tanjung (lahir di
Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
Biografi
Singkat
Akbar
Tanjung merupakan salah satu politikus besar di Indonesia. Ia mempunyai
perjalanan karir politik yang gemilang bersama Partai Golkar. Sebagai bukti,
salah satu titik puncak karir politik Akbar Tanjung adalah ketika ia menduduki
kursi ketua DPR RI pada era Pemerintahan Megawati Soekarno Putri. Akbar Tanjung
menjabat selama periode 1999-2004.
Akbar Tanjung lahir di Sibolga, Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus 1945. Dimassa kecilnya ia bersekolah di SR (Sekolah Rakyat) Muhammadiyah, Sorkam, Tapanuli Tengah dan di SR Nasrani, Medan. Kemudian ia pindah ke Jakarta. Di kota inilah ia menamatkan pendidikan SMP dan SMA nya. Akbar Tanjung bersekolah di SMP Perguruan Cikini dan SMA Kanisius. Berlanjut ke jenjang perkuliahan, ia memilih berkuliah di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Masa muda Akbar Tanjung dihabiskan dengan mengikuti kegiatan keorganisasian. Di Universitas Indonesia, ia terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik pada tahun 1967-1968. Kegiatan keorganisasian lain di dalam kampus yang diikutinya antara lain menjadi anggota Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Selain aktivitas keorganisasian di dalam kampus, Akbar Tanjung juga aktif ikut serta sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 1973, ia ikut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), bahkan pada tahun 1978-1981 ia menduduki posisi sebagai Ketua Umum DPP KNPI.
Akbar Tanjung lahir di Sibolga, Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus 1945. Dimassa kecilnya ia bersekolah di SR (Sekolah Rakyat) Muhammadiyah, Sorkam, Tapanuli Tengah dan di SR Nasrani, Medan. Kemudian ia pindah ke Jakarta. Di kota inilah ia menamatkan pendidikan SMP dan SMA nya. Akbar Tanjung bersekolah di SMP Perguruan Cikini dan SMA Kanisius. Berlanjut ke jenjang perkuliahan, ia memilih berkuliah di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Masa muda Akbar Tanjung dihabiskan dengan mengikuti kegiatan keorganisasian. Di Universitas Indonesia, ia terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik pada tahun 1967-1968. Kegiatan keorganisasian lain di dalam kampus yang diikutinya antara lain menjadi anggota Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Selain aktivitas keorganisasian di dalam kampus, Akbar Tanjung juga aktif ikut serta sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 1973, ia ikut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), bahkan pada tahun 1978-1981 ia menduduki posisi sebagai Ketua Umum DPP KNPI.
Kehidupan
Akbar Tanjung yang tak pernah lepas dari dunia keorganisasian membuat
langkahnya mantap untuk masuk ke dalam dunia politik. Akbar Tanjung memilih
Partai Golkar sebagai naungan. Karir politik Akbar Tanjung di Partai Golkar
tergolong gemilang. Pada Tahun 1983 sampai 1988 ia diberi kepercayaan menduduki
posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar.
Lalu
pada 1998 sampai 2004 dia menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Hingga
pada tahun 1999, pria yang sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan
Olahraga, pada Kabinet Pembangunan V ini dilantik sebagai Ketua DPR RI.
Untuk
saat ini, kegiatan suami dari Krisnina Maharani dan bapak dari empat anak yaitu
Fitri Krisnawati, Karmia Krissanty, Triana Krisandini, dan Sekar Krisnauli
adalah menjalankan tugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Pusat.
Riset Dan Analisa Oleh DWi zain
No comments:
Post a Comment