Beredar penelitian yang dilakukan oleh seorang
ahli metematika Islam yaitu KH. Fahmi Basha, yang mengungkap tentang candi
Borobudur yang katanya merupakan peninggalan Nabi Sulaiman. tentu ini sangat
mengagetkan banyak orang karena sangat bertentangan dengan sejarah sebelumnya,
terlebih bagi saudara-saudara kita yang ber Agama Budha.
Setelah membaca dan mendalami
argumen dan hipotesa yang disampaikan oleh KH. Fahmi Basha ternyata banyak hal
yang perlu dicermati dan perlu dijadikan pelajaran bagi kita semua antara
percaya dan tidak percaya, bukti-bukti yang disampaikan sangat lemah dan tidak
berdasar pada fakta sejarah jelas dan penjelasannya sangat ngawur terlebih
membawa-bawa ayat kedalamnya sebagai rujukan ini adalah fenomena orang pintar
yang menunjukkan kepintarannya dan menjadi bodoh karena kepintarannya.
Jika Candi Borobudur dikaitkan
dengan Nabi Sulaiman maka dapat dikatakan telah terjadi manipulasi sejarah yang
jelas dan sangat bertentangan sekali dengan fakta sejarah sekaligus telah
membangun nilai kebencian dalam penistaan terhadap Agama yang lain. Dengan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Para sejarawan dan Arkiolog telah
sepakat tentang siapa yang membangun Borobudur, dan diperkirakan tahun berapa
dibangun, walaupun ada perbedaan tahun dan abad tapi beda tipis itu adalah
rujukan awal bahwa para sejarawan dan Arkiolog mempunyai fakta dan bukti yang
jelas untuk berbicara tentang Borobudur dan telah diakui dunia.
2. Sebenarnya KH. Fahmi Basha
harusnya menjelaskan hitungan yang jelas kapan dibangun, karena beliau
mempunyai Ilmu Matematika Islam bukan perkiraan lagi. Sehingga dapat dijelaskan
kapan masa Nabi Sulaiman dengan tahun yang jelas dan kapan Nabi Sulaiman
membangun candi Borobudur dengan tahun yang jelas? .. Bukankah bukan sesuatu
yang sulit menetapkan tahun sedangkan beliau kan ahli dalam Matematika Islam?.
3. Jangan berkesimpulan hanya
mendasari penelitian kepada nama-nama Orang yang berawalan SU atau lainnya,
karena itu sebuah kebohongan yang dipaksakan untuk dipercayai, dan menunjukkan
sebuah argumen ngawur tak berdasar.
4. Cerita yang disampaikan oleh Al
qur’an berkaitan dengan Nabi Sulaiman dan Ratu Sobo/Balqis memang sebuah
misteri, kenapa harus dijawa apa selain jawa tidak ada kerajaan lain selain
jawa yang pantas ?… padahal para mufassir dan sejarawan banyak menjelaskan
tentang keberadaan Nabi Sulaiman di Yerussalem dan Ratu Sobo/Balqis di Yaman
selatan.
5. Bagaimana dengan patung-patung
bukankah sejarah para Nabi sangat menentang setiap bentuk patung dari zaman
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW, apakah Nabi Sulaiman telah berubah Imannya
sehingga setuju dibuatkan patung?.. terlebih patungnya setengah telanjang dari sudut
mana pikiran ini muncul?
6. Jika pemikiran Candi Borobudur
selalu dikaitkan dengan keberadaan Nabi Sulaiman maka akan menimbulkan sebuah
argumen baru nantinya bahwa Peradapan yang pertama ada di dunia adalah di
Indonesia dan akan menarik Nabi-Nabi yang lain masuk dalam sejarah Indonesia
bahkan nantinya Indonesia akan pantas di jadikan Negara Islam atas dasar cerita
dan sejarah yang dipaksakan.
7. Apabila sejarah candi Borobudur
dikait-kaitkan dengan Nabi Sulaiman dan Ratu Sobo/Balqis, maka Islam Rahmatan
Lil Alamiin terkikis oleh sebuah pemikiran dan analisa bohong yang disampaikan
oleh KH. Fahmi Basha. karena keberadaan Candi di Indonesia adalah tempat ber
Ibadah ummat Budha, siapa yang telah mengobarkan kebencian antara pemeluk Agama
dalam hal ini?…
Marilah
kita umat Islam jangan gampang percaya terhadap sebuah bentuk pembohongan
sejarah baik sejarah Agama kita ataupun Agama orang lain, karena kita dituntut
untuk menyampaikan kebenaran yang hak sesuai Al Qur’an dan Hadist. Islam tidak
butuh Candi Borobudur dan Masjid antik untuk besar karena Islam adalah Rahmat
bagi sekalian alam. Janganlah karena ingin membanggakan Islam dan
membesarkannya menghembuskan cerita dan sejarah bohong, karena Islam berjalan
diatas sejarah yang benar dan orang munafiklah yang telah merorong sejarah
Islam dengan bermuka dua dan memakai topeng ketenaran.
Silakan anda menilai sendiri !!!
Intermezo
:
Sebenarnya mudah saja untuk mengetahui
kebenaran tulisan KH.
Fahmi Basya,
Jika
kerajaan sulaiman dan ratu bilqis ada di daerah wonosobo - sleman -
jogjakarta,kenapa kaum yahudi yang ingin mendirikan Solomon Temple (Istana atau
Kuil Sulaiman) justru mengincar masjid al aqsha di palestina,bukan mengincar
candi borobudur yang ada di magelang jawa tengah..??
mampukah
KH fahmi basya menjawab pertanyaan ini..??
No comments:
Post a Comment