Showing posts with label Sejarah Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Sejarah Indonesia. Show all posts

Friday, October 2, 2015

Bung Karno Tak Puasa Saat Baca Proklamasi

Banggasejarah - Pembacaan teks proklamasi yang berlangsung aman dan damai menjadi hadiah istimewa bagi rakyat Indonesia yang saat itu tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan. Teks proklamasi itu dibacakan dengan lantang oleh bapak pendiri bangsa - Soekarno di halaman rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Ribuan masyarakat Indonesia yang berkesempatan hadir pada saat itu membanjiri halaman kediaman Bung Karno.

Thursday, October 1, 2015

Siapakah yang Mengkhianati Pancasila? PKI atau Soeharto?


gambar dari www.panoramio.com
Muncul pertanyaan dibenak saya, sebenarnya hari ini 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila atau Hari Kesaktian Rezim Soeharto?

Kembali kepada kisah sehari sebelumnya, gerakan 30 september terjadi menurut cerita adalah PKI ingin menghapuskan ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis. Pernyataan ini tentu saja menurut saya adalah rekayasa soeharto untuk

Wednesday, September 30, 2015

"Ironi Gerakan 30 September" PKI, Soeharto, CIA, atau Siapa?



Bangga Sejarah - Sadarlah, pada hari ini fakta sejarah pernah disutradarai oleh rezim tirani tamak yang memimpin negeri ini 32 tahun. G30S/PKI (1965-2015)

Tidak ada pihak yang mengetahui pasti apa yang sebenarnya terjadi pada hari yang sangat bersejarah tersebut, terkecuali ya para pelakunya sendiri. Sayangnya saat saksi hidup peristiwa tersebut masih menghela nafas, mereka tidak berani buka mulut. Hingga saat mereka meninggalpun fakta sesungguhnya ikut terkubur bersama mereka.

Tuesday, September 29, 2015

Inilah Untung dan Rugi Kuliah di Jurusan Sejarah

Bangga sejarah - Apa pentingnya sejarah ? kalimat pertanyaan itu yang sering terlontar dari orang awam yang tidak begitu banyak mengenal sejarah. Sebagai anak Sejarah, sudah jelas adalah tugas saya untuk menjelaskan pentingnya sejarah dalam pembangunan nasional. Mungkin pertanyaan ini sudah lazim ditanyakan kepada jurusan manapun. Jika ditanyakan kepada jurusan Teknik, Ilmu Komputer, Teknologi, Kedokteran, Keperawatan, atau Ekonomi hasilnya pasti akan sangat mengagumkan.

Monday, September 28, 2015

Perhimpunan Indonesia, Keinginan Merdeka dari Daratan Belanda



Perhimpunan Indonesia didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda pada tahun 1908. Mereka diantaranya adalah R.P Sosro Kartono, R.N Notosuroto, R Hoesein Djajadiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking dan Apituley. Pada mulanya Perhimpunan Indonesia bernama Indische Vereeniging. Kegiatannya pada mulanya hanya terbatas pada penyelengaraan pertemuan sosial dan para anggota ditambah dengan sekali-sekali mengadakan pertemuan dengan orang-orang Belanda yang banyak memperhatikan Indonesia. Antara lain dari orang Belanda tersebut adalah Mr. Abenendanon, Mr. Van Deventer dan Dr. Snouck Hurgronye

Sunday, September 27, 2015

Sang Penggagas Istilah Proklamasi (Profil Singkat Iwa Koesoemasoemantri)

sumber foto : pilrek.unpad.ac.id
Iwa Koesoemasoemantri (lahir di Ciamis, 31 Mei 1899), adalah seorang politikus Indonesia. Iwa lulus dari sekolah hukum masa Hindia Belanda dan di Belanda sebelum menghabiskan waktu di sebuah sekolah di Uni Soviet. Setelah kembali ke Indonesia ia membuktikan dirinya sebagai seorang pengacara, nasionalis, kemudian seorang tokoh hak-hak pekerja. Selama dua puluh tahun pertama kemerdekaan Indonesia, Iwa memegang beberapa posisi kabinet. Setelah pensiun ia melanjutkan pengabdiannya dengan terus menulis. Pada tahun 2002 Iwa dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di sekolah yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda, ia berangkat ke Bandung, di mana ia masuk di Sekolah Pegawai Pemerintah

Wednesday, September 23, 2015

Sejarah Provinsi Sumatera Barat

Dari jaman prasejarah sampai kedatangan orang Barat, sejarah Suma­tera Barat dapat dikatakan identik dengan sejarah Minangkabau. Walau­pun masyarakat Mentawai diduga te­lah ada pada masa itu, tetapi bukti-bukti tentang keberadaan mereka masih sa­ngat sedikit.
Pada periode kolonialisme Belanda, nama Suma­tera Barat muncul sebagai suatu u­nit administrasi, sosial-budaya, dan po­litik. Nama ini a­dalah terjemahan dari bahasa Belanda de Westkust van Sumatra atau Sumatra's Westkust, yaitu suatu daerah bagian pe­sisir barat pulau Sumatera.
Memasuki abad ke-20 persoalan yang dihadapi Sumatera Barat menja­di semakin kompleks. Sumatera Barat tidak lagi identik dengan

Tuesday, September 22, 2015

Saat Bung Hatta Mandi Dengan Air Seni Bung Karno



Banggasejarah - Selama masa kemerdekaan, bukan hanya peristiwa heroik, menegangkan serta peperangan saja yang terjadi. Dibalik semua kejadian yang boleh dikatakan sangat serius tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang mungkin tidak akan terbayangkan oleh masyarakat Indonesia dan dianggap lucu.

Cerita ini dikutip dari sebuah buku berjudul “Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia “yang ditulis Cindy

Monday, September 21, 2015

La Pateddungi, Raja Wajo yang Gemar Setubuhi Rakyatnya?

sumber foto : diradio.net
Kerajaan Wajo adalah kerajaan orang-orang Bugis yang berdiri pada pertengahan abad ke-15 di Sulawesi Selatan.

Tiga kelompok besar di Wajo, Battempola, Talo’tenreng, dan Tua’ mengadakan pertemuan untuk memilih raja mereka, yang kemudian diberi gelar Batara Wajo. Batara Wajo I (La Tenribali) dan Batara Wajo II (La Mataesso) memerintah kerajaan dengan baik, tetapi tidak dengan Batara Wajo III, La Pateddungi (1466-1469). La Pateddungi terkenal suka melakukan perbuatan biadab. Dia senang berkeliling kerajaan dan mengambil istri dan anak perempuan rakyatnya untuk diperkosa.

Sunday, September 20, 2015

Cerita Marco Polo tentang Kaum Kanibal di Sumatera Utara


Seorang mantan kanibal dari pedalaman Sumatera Utara, 1905. sumber : historia.id
Ketika mengunjungi Nusantara pada 1292, Marco Polo, seorang penjelajah asal Venesia, Italia, sempat menyusuri pesisir Sumatera. Di tengah perjalanannya, dia terkejut karena menyaksikan adanya masyarakatyang mengkonsumsi daging manusia.

Sunday, September 13, 2015

Jejak Ibukota RI di Tengah Rimba Minangkabau



gambar dari kronosnews.com
Memprihatinkan ketika melihat kondisi bangunan peninggalan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Bidar Alam, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Tampak kondisi bangunan saksi sejarah PDRI tidak terawat. Sentuhan tangan pemerintah dari kabupaten dan provinsi sangat kurang. Padahal kalau kita runut kembali sejarah, tak dapat dipungkiri bahwa daerah ini pernah menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

Monday, August 31, 2015

Wajah Pers Dua Zaman


gambar dari bangderi.blogspot.com
Pada awal kemerdekaan, landasan kemerdekaan pers di Indonesia adalah konstitusi RIS 1949 dan UUD Sementara 1950, yaitu Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Isi pasal ini kemudian dicantumkan dalam UUD Sementara 1950. Awal pembatasan pers di masa demokrasi liberal adalah efek samping dari keluhan wartawan terhadap pers Belanda dan Cina. Demokrasi liberal berakhir ketika Orde Lama dimulai. Era demokrasi liberal adalah sejak Pemilu 1955 hingga Dekrit Presiden 1959.

Monday, August 24, 2015

Masa Kepemimpinan Penemu Rafflesia di Nusantara

Sejak tahun 1800, blokade Inggris terhadap Belanda semakin memuncak. Kedudukan-kedudukan Belanda yang ada di luar Jawa (hanya Ambon yang agak kuat) diserang Inggris.  Sehubungan dengan sentralisasi kekuasaan yang semakin besar, maka Napoleon Bonaperte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai penguasa di negeri Belanda pada tahun 1806. Pada tahun 1808, Louis mengirim Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia untuk menjadi Gubernur jenderal (1808-1811) dan untuk memperkuat pertahanan Jawa sebagai basis melawan Inggris di Samudera Hindia.

Dalam perjalanannya Daendels tidak membawa pasukan baru bersamanya bahkan memakai bendera Amerika untuk menghindari serangan atau hadangan Inggris di India. Dengan tidak adanya pasukan yang dibawa dia segera membentuk pasukan yang terdiri dari sebagian besar terdiri atas orang-orang Indonesia, berjumlah dari 4000 menjadi 18000 orang

Saturday, August 22, 2015

Inilah Mereka Yang Pantas Dicap Penduduk Asli Jakarta


Suku Betawi merupakan kelompok masyarakat yang diyakini seluruh orang Indonesia sebagai penduduk asli Jakarta. Secara garis besar penduduk betawi dapat dibedakan menjadi beberapa macam kelompok. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi dan lokasi distribusi yang disebabkan oleh perjalanan sejarah. Penggolongan tersebut yang dimaksud adalah Betawi Pinggir, Betawi Tengah dan Betawi Udik. Sedangkan orang betawi yang tinggal di Kota Jakarta disebut “Betawi Kota”. Kemudian orang betawi yang tinggal di pinggiran kota disebut “Betawi Ora”.

Mulut Dibungkam, Kebohongan Berjaya : Manipulasi Media Masa Orde Baru