Banggasejarah - Pengantin Sahur. Inilah tradisi unik masyarakat Riau saat bulan Ramadan. Namun, kedua orang yang dipasangkan ini sama-sama laki-laki, dan salah satunya dirias sebagai pengantin perempuan.
Layaknya pengantin sungguhan, pasangan yang dijadikan "mempelai" dalam tradisi ini juga dirias, mengenakan busana pengantin. Biasanya, "pengantin" yang diarak berjumlah tiga pasang. Mereka dinaikkan gerobak maupun kuda dan diarak keliling kampung.
Proses arak-arakan cukup meriah. Biasanya diiringi lagu-lagu Islami. Tak hanya itu, arak-arakan juga disertai dengan lampu yang terang benderang.
Arak-arakan dilakukan dimulai sekitar pukul 01.30 dinihari hingga waktu sahur tiba. Warga yang terbangun karena keramaian ini bahkan tak jarang turut serta dalam barisan yang mengular.
Namun sayang, beberapa tahun belakangan tradisi ini sudah mulai luntur. Jika dulu digelar hampir setiap malam di bulan Ramadan, saat ini hanya dihelat pada akhir pekan.
dream.co.id
No comments:
Post a Comment