teks asli tulisan tangan Soekarno
Banggasejarah - Jatuhnya
bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus mendesak
Jepang menyerah pada sekutu.
Pasca
kejadian tersebut, Soekarno, Hatta dan Radjiman yang merupakan ketua BPUPKI pun
dipanggil oleh Marsekal Terauchi ke Dalat, Vietnam untuk memberikan kemerdekaan
yang sudah dijanjikan dan membentuk Panitia Pelaksana Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Namun, Jepang tidak akan memberikan
kemerdekaan semulus itu lantaran pihak yang kalah perang harus memberikan daerah
kekuasaannya kepada sekutu.
Setelah
mendarat di Indonesia, ketiga tokoh tersebut pun langsung bertolak ke rumah
Laksamana Maeda yang merupakan petinggi militer Jepang di Indonesia. Disana
mereka membicarakan tentang kemerdekaan yang dibicarakan Marsekal Terauchi.
Melihat
adanya sesuatu yang tidak beres, para kaum muda seperti Wikana dan Chaerul
Saleh membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka
memproklamirkan kemerdekaan. Setelah diskusi panjang berlangsung Soekarno dan
Hatta pun meminta bantuan Laksamana Maeda untuk memfasilitasi tempat pembuatan
naskah proklamasi.
Di
sini ternyata naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis
tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata sempat nyaris
dibuang.
Untungnya
naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, seorang putera asal Aceh yang juga
tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.
Tentu
kita bertanya bagaimana bisa dokumen penting negara yang merupakan fakta
historis itu bisa ada di tangan Diah. Menurut berbagai sumber, Diah menemukan
naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno tersebut di keranjang sampah di Rumah
Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dengan mesin tik
oleh Sayuti Melik.
Setelah
49 tahun lebih, naskah asli proklamasi baru diserahkan ke pemerintah. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto,
setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. Naskah asli teks
proklamasi kini telah kembali dan menjadi bukti otentik perjalanan sejarah
bangsa ini.
Saat
ini naskah asli tersebut berada di Arsip Nasional. Jika tak diselamatkan, entah
apa yang terjadi dengan dokumen bersejarah tersebut.
No comments:
Post a Comment