Tuesday, September 22, 2015

Saat Bung Hatta Mandi Dengan Air Seni Bung Karno



Banggasejarah - Selama masa kemerdekaan, bukan hanya peristiwa heroik, menegangkan serta peperangan saja yang terjadi. Dibalik semua kejadian yang boleh dikatakan sangat serius tersebut, terdapat beberapa peristiwa yang mungkin tidak akan terbayangkan oleh masyarakat Indonesia dan dianggap lucu.

Cerita ini dikutip dari sebuah buku berjudul “Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia “yang ditulis Cindy
Adams dan diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.

Pada 8 Agustus 1945, pemimpin tertinggi pasukan Jepang di Asia Tenggara, Jenderal Terauchi memanggil Soekarno dan Mohammad Hatta ke Vietnam. Terauchi sama sekali tidak menjelaskan apa maksudnya. 

Berangkatlah mereka dengan diiringi 20 pejabat tinggi militer Jepang serta dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Soekarno). Pesawat yang ditumpangi Soekarno penuh sesak. Tapi tak ada yang mau bicara soal alasan pemanggilan tersebut.

Ternyata pertemuan Soekarno-Hatta dengan Terauchi di Dalath ini sangat penting dalam sejarah Indonesia. Jepang mengaku tidak akan menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia. Jepang sadar mereka sudah dikalahkan pasukan sekutu. Kondisi peperangan sama sekali berubah. Jepang sudah kalah habis-habisan dalam perang dunia II di Pasifik.

Setelah mendengar berita baik itu, pulanglah Soekarno dan Hatta ke Indonesia. Kali ini mereka tidak naik pesawat penumpang yang bagus seperti saat berangkat. Mereka naik pesawat pembom yang sudah rongsokan. Banyak lubang bekas tembakan di badan pesawat itu.

Pesawat itu juga tidak memiliki tempat duduk. Para penumpang duduk di lantai pesawat atau berbaring. Tidak ada juga pemanas, sehingga para penumpang menggigil kedinginan. Parahnya, tidak ada juga kamar kecil.

Nah, yang jadi masalah, saat itu Soekarno ingin buang air kecil. Dia berbisik pada Suharto, dokter pribadinya.

"Aku ingin kencing. Apa yang harus kulakukan?" bisik Soekarno. 

Suharto juga bingung, tidak ada kamar kecil. Maka dia menunjuk bagian ekor pesawat yang penuh lubang bekas tembakan. "Tidak ada tempatnya, jadi tidak ada jalan lain. Bung harus kencing di sana," kata Suharto.

Setelah itu, dengan pelan ia berusaha melangkah menuju ke bagian belakang pesawat dan melampiaskan hasrat hajatnya. Baru dimulai, tanpa diduga angin tiba-tiba bertiup dengan sangat kencang melalui lubang-lubang bekas peluru dan menyemburkan air tersebut ke seluruh ruangan pesawat. Semua penumpang pesawat harus pasrah mandi dengan air istimewa tersebut.

Saat mendarat di Jakarta, para pemimpin bangsa itu masih setengah basah dengan air kencing sang pemimpin besar revolusi. Namun tak dijelaskan bagaimana reaksi Hatta dan yang lainnya saat terkena air kencing Soekarno.

No comments:

Post a Comment