Tuesday, September 29, 2015

Inilah Untung dan Rugi Kuliah di Jurusan Sejarah

Bangga sejarah - Apa pentingnya sejarah ? kalimat pertanyaan itu yang sering terlontar dari orang awam yang tidak begitu banyak mengenal sejarah. Sebagai anak Sejarah, sudah jelas adalah tugas saya untuk menjelaskan pentingnya sejarah dalam pembangunan nasional. Mungkin pertanyaan ini sudah lazim ditanyakan kepada jurusan manapun. Jika ditanyakan kepada jurusan Teknik, Ilmu Komputer, Teknologi, Kedokteran, Keperawatan, atau Ekonomi hasilnya pasti akan sangat mengagumkan.


Namun jika ditanyakan kepada jurusan sejarah (atau mungkin kepada jurusan ilmu sosial yang lain) tentang pentingnya jurusan ini dalam pembangunan nasional maka bisa saya pastikan bahwa pertanyaan itu sangat serius. Karena selama ini masyarakat awam menganggap teknologi dan ekonomi modern lah yang bisa mewujudkan itu.

Jika mengacu pada hasil survei Higher Education Careers Services Unit (HECSU) 2012 terhadap sejumlah lulusan dari berbagai jurusan dan universitas di Inggris mengenai kegunaan jurusan yang mereka pilih ketika kuliah dengan kesempatan kerja, Program Studi Ilmu Filsafat dan Ilmu Sejarah menempati urutan terakhir. Hanya sebanyak 42,5 persen mahasiswa kedua jurusan tersebut yang setuju jika subyek studi yang mereka pelajari semasa kuliah memiliki keuntungan dalam mencari pekerjaan. Jika kita lakukan survey lapangan di Indonesia, mungkin hasilnya juga tidak akan jauh berbeda dengan survei yang dilakukan di Inggris tersebut. Hal itu terbukti dengan terbatasnya lapangan kerja yang tersedia bagi kedua jurusan ini dan setiap terbukanya pendaftaran CPNS, jurusan Ilmu Sejarah mendapatkan porsi yang sangat minim.

Namun perlu kita ketahui juga bahwa Jurusan Sejarah juga merupakan satu diantara sepuluh jurusan di dunia yang masuk dalam lingkaran jurusan yang berpotensi besar membuat para lulusannya menjadi orang kaya dengan cepat. Data ini tentunya benar berdasarkan survey yang dilakukan oleh situs terkemukan asal Inggris Emolument.com yang membuat penelitian mengenai jurusan fakultas yang memberikan pendapatan besar terhadap lulusannya.

Saya berfikir ada 2 penyebab jurusan sejarah kurang diminati dan seakan dianggap tidak begitu berguna dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Penyebab pertama adalah kurangnya kesadaran mengenal dan mengenang sejarah oleh masyarakat, sebagai pedoman dan belajar dari pegalaman. Penyebab kedua adalah kemajuan perekonomian Indonesia menuntut masyarakatnya lebih pro aktif dalam mencari materil karena tuntutan lingkungan yang otomatis akan serba material sehingga cara berfikir masyarakat pun telah berubah kepada orientasi ekonomi.

Jika dibandingkan antara Indonesia dan Amerika Serikat, maka akan tampak jelas perbedaan tentang pandangan kedua negara ini dalam memahami sejarah. Di Amerika, orang – orang lebih suka kepada hal yang berbau historis karena kehidupan ekonomi mereka yang telah mapan. Sehingga  mereka memiliki banyak waktu untuk mempelajari hal – hal lain selain ekonomi. Sebaliknya di Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang kehidupan ekonominya masih perlu dibenahi agar lebih baik. Sehingga orang lebih memilih material daripada historical.

Perlu diingat bahwa orang tidak akan belajar sejarah jika tidak ada gunanya. Tanpa sejarah, maka perkembangan teknologi, ekonomi, hukum, kesehatan dan teknik sekalipun tidak akan terangkum dan kemudian dipelajari pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Harry Efendi SS, MA (Dosen Ilmu Sejarah Universitas Andalas) mengatakan bahwa Sejarah Dapat Membangun Sebuah Peradaban Bangsa Yang Hebat. Kalimat tersebut memberikan dampak yang sangat besar sekali terhadap pandangan dan pemahaman saya tentang sejarah. Kalimat tersebut juga saya tangkap memiliki makna yang luas dan dapat masuk kepada subjek apapun. Termasuk hubungannya dengan prospek kerja para lulusannya.

Jika ditelusuri, banyak sekali peluang yang diberikan kepada lulusan sejarah. Peluang terbesar adalah pekerjaan dibidang kesejarahan, seperti guru sejarah, dosen sejarah, peneliti sejarah, pegawai museum, monumen, balai-balai kajian sejarah, arsip, pustakawan, pegawai ANRI, pegawai arsip daerah, arkeolog, editor, jurnalis, pengusaha, tour guide wisata sejarah, pegawai di kementerian pariwisata, pendidikan, kebudayaan sampai menjadi anggota dewan.

Seorang lulusan sejarah juga berpeluang menjadi peneliti dan penulis sejarah. Lulusan ini pada dasarnya telah diajarkan cara menulis yang baik dan benar sehingga dapat mempengaruhi pandangan masyarakat tentang sesuatu hal. Banyak lulusan sejarah yang memulai karir dengan mengirimkan tulisannya ke media–media cetak dan kemudian menjadi pegawai tetap disana. Lulusan sejarah dapat mencoba menulis sebuah jurnal, artikel atau bahkan sebuah buku, yang diorientasikan untuk publik. Tulisan yang dihasilkan harus mampu menyentuh segi pemasaran sehingga dapat diterbitkan.

Menjadi jurnalis juga bisa dijadikan aternatif pekerjaan bagi lulusan sejarah. Sepintas tidak ada hubungan antara jurusan sejarah dengan profesi wartawan, namun jika dilihat lebih dalam barulah nampak keterkaitan keduanya. Dalam menulis karya ilmiah atau tulisan sejarah, mahasiswa sejarah harus menyajikan informasi dan data–data yang telah terbukti kebenarannya dan disesuaikan dengan fakta. Sejarah mengajarkan mahasiswanya tentang metode penilaian suatu data. Begitu juga dengan profesi wartawan. Dalam menyusun tulisan hasil peliputannya harus sesuai dengan fakta dilapangan dan harus mengandung kebenaran.

Setelah mempelajari studi Sejarah Publik, barulah saya mengetahui bahwa sebenarnya media, khususnya elektronik banyak meminjam tugas yang seharusnya berpeluang terhadap orang sejarah. Sebut saja program Wisata Kuliner (Pak Bondan, dll), Program Adventure (My Trip My Adventure Trans TV, Survivor Trans TV, Jejak Islam TVOne, dll), Program Film Dokumenter (Metro Files, Melawan Lupa TVOne, dll), dsb. Jika orang sejarah pintar memanfaatkan peluang tersebut, bukan tidak mungkin bahwa hal itu juga bisa menjadi alternative bagi lulusan sejarah.

Lulusan sejarah, tidak boleh takut tentang peluang kerja. Ada banyak profesi yang dapat digeluti dengan modal ilmu sejarah bahkan profesi yang seakan jauh dari ilmu sejarah. Dengan tekad yang kuat disertai skill yang mapan, maka lulusan ilmu sejarah memiliki peluang yang sangat potensial dalam dunia kerja yang semakin sulit ini.

Akan muncul lagi pertanyaan, lalu apa hubungan antara ilmu sejarah dengan peradaban suatu bangsa? Maka jawabannya tentu ada. Sama dengan jurusan lain, sejarah akan menyumbangkan banyak hal dalam pembangunan sebuah peradaban bangsa. Tugas sejarah adalah mencatat dan merangkum semua peristiwa–peristiwa penting suatu bangsa selama kurun waktu tertentu. Sejarah akan masuk ke bidang ekonomi untuk merangkum perkembangan dan kemunduran ekonomi suatu bangsa. Sejarah juga akan masuk kepada teknologi untuk mencatat semua hasil pemikiran dan ciptaan manusia yang dahsyat. Sejarah juga akan masuk kepada kebudayaan untuk menjelaskan adat istiadat, arsitektur bangunan tradisional, kebiasaan adat serta kepercayaan suatu bangsa. Sejarah memiliki peranan penting dalam proses kemerdekaan sebuah negara. Sebuah negara yang merdeka akan sangat berterima kasih kepada sejarah karena telah membantu merangkum semua peristiwa–peristiwa penting selama proses kemerdekaannya.

Referensi :

·         Margaret Puspitarini, “10 Jurusan Paling Berguna Saat Mencari Kerja”. Jakarta : dalam Okezone.com, 20 November 2012, 09:18 wib
·         Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang, 1995).
·         Singgih Tri Sulistyono, “Jurusan Sejarah Menggapai Masa” (Semarang: LPM Hayam Wuruk, 2004)

2 comments:

  1. Saran dari saya saja ya bang, kalo mau bikin theme/tema blog nya jangan yang bergambar dong. Sakit mata kalo bacanya dan kurang fokus, jadi lebih bagus templatenya polos aja daripada bergambar.

    ReplyDelete