Banggasejarah - Pembacaan teks proklamasi yang
berlangsung aman dan damai menjadi hadiah istimewa bagi rakyat Indonesia yang
saat itu tengah menjalankan ibadah puasa ramadhan. Teks proklamasi itu
dibacakan dengan lantang oleh bapak pendiri bangsa - Soekarno di halaman
rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Ribuan masyarakat
Indonesia yang berkesempatan hadir pada saat itu membanjiri halaman kediaman
Bung Karno.
Upacara Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia berlangsung dengan sangat sederhana sekali. Tanpa protokol, tanpa
korps musik, tanpa konduktor dan tanpa pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari
batang bambu secara kasar yang ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Sungguh
sangat miris jika kita membayangkan keadaan pada saat itu. Namun ada kebanggaan
tersendiri jika kita mengenang kembali perjuangan para pendiri bangsa untuk
membangun sebuah bangsa yang besar dan pada akhirnya memang menjadi bangsa yang
besar.
Indonesia adalah negara pertama di
dunia yang lahir setelah berakhirnya perang dunia kedua. Berbeda dengan banyak
negara-negara lain di dunia yang kemerdekaannya hanya diberikan begitu saja
sebagai hadiah, Kemedekaan Indonesia justru sebaliknya karena atas usaha sendiri
dengan didahului oleh tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa heroik melawan serta
mengusir penjajah dari bumi pusaka. Sampai-sampai banyak negara yang terinspirasi
dengan Indonesia dalam perjuangannya lepas dari belenggu penjajahan. Sebut saja
Vietnam yang mengadopsi gaya berperang ala Indonesia yaitu gerilya, atau Kuba,
Aljazair, Tunisia yang sangat mengidolakan Soekarno karena karismatiknya yang
luar biasa.
Dibalik itu semua, ternyata ada lagi
fakta tentang Bung Karno dihari pembacaan teks proklamasi. Beliau ternyata
tidak sedang menjalankan ibadah puasa sebagaimana biasanya. Hal ini dikarenakan
beliau sedang menderita sakit yang disebabkan oleh Malaria Tertiana. Sebenarnya
beliau sempat menyantap hidangan sahur bersama tokoh pendiri bangsa lainnya
saat sedang menyusun serta memilih kata-kata yang pas untuk kemudian melahirkan
teks proklamasi yang fenomenal.
Pada jam 05.00 para pemuda dan tokoh
pemimpin bangsa keluar dari rumah Laksamana Meida setelah selesai menyusun teks
proklamasi untuk kemudian menuju rumah kediaman Soekarno. Pada pukul 08.00 pagi
Bung Karno masih tertidur kemudian dibangunkan oleh Suharto dan mengeluh “pating
greges” tukas beliau kepada dokter pribadinya tersebut. Kemudian disuntikkanlah
cairan chinineurethanintramusculair kedarahnya dan kemudian menenggak pil
brom chinine. Karena telah meminum obat maka batal sudah puasa Bung Karno tepat
dua jam sebelum beliau membacakan teks proklamasi. Namun begitu acara paling sakral
dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia ini sukses dilaksanakan tanpa
hambatan apapun.
Tepat pukul 10.00, keduanya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. “Demikianlah
Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan
segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan
sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat
itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Tapi sebuah revolusi
telah dimulai.
diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment