Selama
ini, konsep sentralisasi telah mengakibatkan perkembangan pariwisata di seluruh
indonesia tidak berkembang optimal. Maka, berakhirnya rezim otoriter Orde Baru,
memunculkan kesadaran sekaligus tuntutan baru terhadap pemberian hak, wewenang,
dan kewajiban kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya di mana pariwisata daerah dapat
dipromosikan sesuai kebutuhan daeah tersebut dengan bantuan pusat.
Saturday, September 12, 2015
Tuesday, September 8, 2015
Ikapilin, Ritual Potong Jari Tangan di Papua
sumber gambar : kholikdw055.blogspot.com |
Ikipalin adalah ritual memotong jari yang lumrah dilakukan oleh suku Dani di Papua. Pemotongan jari dilakukan sebagai tanda berkabung ketika ada sanak saudara yang meninggal. Suku Dani percaya kalau kesialan dalam sebuah keluarga dikarenakan meninggalnya salah satu anggota keluarga dapat dihilangkan dengan cara memotong jari.
Thursday, September 3, 2015
Asal Usul Zionisme dan Latar Belakang Eksodus Bangsa Yahudi ke Palestina
sumber foto : www.rbcnc.com |
*note ;
- artikel ini
bersumber dari buku yang bercerita dari sudut pandang kaum Yahudi.
- merupakan artikel untuk tugas kuliah penulis
dengan mata kuliah “Sejarah Timur Tengah”
Istilah Zionisme berasal dari akar kata Zion yang
pada masa awal sejarah Yahudi menjadi sinonim nama Kota Yerussalem. Sedangkan
dalam masa modern, istilah Zionisme muncul pada akhir abad
Monday, August 31, 2015
Wajah Pers Dua Zaman
gambar dari bangderi.blogspot.com |
Pada awal kemerdekaan, landasan
kemerdekaan pers di Indonesia adalah konstitusi RIS 1949 dan UUD Sementara 1950, yaitu
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Isi
pasal ini kemudian dicantumkan dalam UUD Sementara 1950. Awal pembatasan pers di masa demokrasi liberal adalah efek
samping dari keluhan wartawan terhadap pers Belanda dan Cina. Demokrasi liberal berakhir ketika Orde Lama
dimulai. Era demokrasi liberal adalah sejak Pemilu 1955 hingga Dekrit Presiden
1959.
Label:
Orde Baru,
Orde Lama,
Pers,
Sejarah Indonesia
Thursday, August 27, 2015
Wednesday, August 26, 2015
Kerajaan Brunei Darussalam yang Dikuasai Sriwijaya, Majapahit hingga Inggris
Bendera Nasional Brunei Darussalam |
Para peneliti sejarah telah mempercayai
terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang
disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab
menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal
abad ke-7
atau ke-8.
Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak
yang berpusat di Brunei.
Tuesday, August 25, 2015
Orang Batak didalam Lingkaran Kekejaman Kamp Konsentrasi Nazi
Parlindoengan
Loebis (1941-1945) adalah orang menjalani hidup sebagai tahanan politik di kamp
konsentrasi Nazi Jerman. Tahun 1936 sampai 1939, dia menjadi ketua Perhimpunan
Indonesia yang berhaluan kiri dan anti fasisme. Nazi menganggap organisasi ini
berbahaya dan harus dibinasakan. Ini yang menjadi penyebab mengapa
Parlindoengan Loebis bersama tokoh-tokoh PI lainnya ditangkap dan dijebloskan
ke dalam kamp konsentrasi tanpa melalui proses persidangan. Nazi memang tidak
pandang bulu, orang-orang yang dicurigai dan pernah aktif pada satu organisasi
tertentu yang berseberangan dicaplok dan dapat dipastikan orang tersebut sudah
berada di kamp-kamp konsentrasi
Monday, August 24, 2015
Masa Kepemimpinan Penemu Rafflesia di Nusantara
Sejak tahun 1800, blokade Inggris
terhadap Belanda semakin memuncak. Kedudukan-kedudukan Belanda yang ada di luar
Jawa (hanya Ambon yang agak kuat) diserang Inggris. Sehubungan dengan sentralisasi kekuasaan yang
semakin besar, maka Napoleon Bonaperte mengangkat adiknya, Louis Napoleon
sebagai penguasa di negeri Belanda pada tahun 1806. Pada tahun 1808, Louis
mengirim Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia untuk menjadi Gubernur
jenderal (1808-1811) dan untuk memperkuat pertahanan Jawa sebagai basis melawan
Inggris di Samudera Hindia.
Dalam perjalanannya Daendels tidak
membawa pasukan baru bersamanya bahkan memakai bendera Amerika untuk
menghindari serangan atau hadangan Inggris di India. Dengan tidak adanya
pasukan yang dibawa dia segera membentuk pasukan yang terdiri dari sebagian
besar terdiri atas orang-orang Indonesia, berjumlah dari 4000 menjadi 18000
orang
Saturday, August 22, 2015
Inilah Mereka Yang Pantas Dicap Penduduk Asli Jakarta
Suku Betawi merupakan kelompok masyarakat yang
diyakini seluruh orang Indonesia sebagai penduduk asli Jakarta. Secara garis
besar penduduk betawi dapat dibedakan menjadi beberapa macam kelompok. Pengelompokan
ini dilakukan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi dan lokasi distribusi
yang disebabkan oleh perjalanan sejarah. Penggolongan tersebut yang dimaksud
adalah Betawi Pinggir, Betawi Tengah dan Betawi Udik. Sedangkan orang betawi
yang tinggal di Kota Jakarta disebut “Betawi Kota”. Kemudian orang betawi yang
tinggal di pinggiran kota disebut “Betawi Ora”.
Subscribe to:
Posts (Atom)