Monday, August 31, 2015

Wajah Pers Dua Zaman


gambar dari bangderi.blogspot.com
Pada awal kemerdekaan, landasan kemerdekaan pers di Indonesia adalah konstitusi RIS 1949 dan UUD Sementara 1950, yaitu Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Isi pasal ini kemudian dicantumkan dalam UUD Sementara 1950. Awal pembatasan pers di masa demokrasi liberal adalah efek samping dari keluhan wartawan terhadap pers Belanda dan Cina. Demokrasi liberal berakhir ketika Orde Lama dimulai. Era demokrasi liberal adalah sejak Pemilu 1955 hingga Dekrit Presiden 1959.

Wednesday, August 26, 2015

Kerajaan Brunei Darussalam yang Dikuasai Sriwijaya, Majapahit hingga Inggris




Bendera Nasional Brunei Darussalam

 Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal abad ke-7 atau ke-8. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi Sabah, Brunei dan Sarawak yang berpusat di Brunei.

Tuesday, August 25, 2015

Orang Batak didalam Lingkaran Kekejaman Kamp Konsentrasi Nazi



Parlindoengan Loebis (1941-1945) adalah orang menjalani hidup sebagai tahanan politik di kamp konsentrasi Nazi Jerman. Tahun 1936 sampai 1939, dia menjadi ketua Perhimpunan Indonesia yang berhaluan kiri dan anti fasisme. Nazi menganggap organisasi ini berbahaya dan harus dibinasakan. Ini yang menjadi penyebab mengapa Parlindoengan Loebis bersama tokoh-tokoh PI lainnya ditangkap dan dijebloskan ke dalam kamp konsentrasi tanpa melalui proses persidangan. Nazi memang tidak pandang bulu, orang-orang yang dicurigai dan pernah aktif pada satu organisasi tertentu yang berseberangan dicaplok dan dapat dipastikan orang tersebut sudah berada di kamp-kamp konsentrasi

Monday, August 24, 2015

Masa Kepemimpinan Penemu Rafflesia di Nusantara

Sejak tahun 1800, blokade Inggris terhadap Belanda semakin memuncak. Kedudukan-kedudukan Belanda yang ada di luar Jawa (hanya Ambon yang agak kuat) diserang Inggris.  Sehubungan dengan sentralisasi kekuasaan yang semakin besar, maka Napoleon Bonaperte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai penguasa di negeri Belanda pada tahun 1806. Pada tahun 1808, Louis mengirim Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia untuk menjadi Gubernur jenderal (1808-1811) dan untuk memperkuat pertahanan Jawa sebagai basis melawan Inggris di Samudera Hindia.

Dalam perjalanannya Daendels tidak membawa pasukan baru bersamanya bahkan memakai bendera Amerika untuk menghindari serangan atau hadangan Inggris di India. Dengan tidak adanya pasukan yang dibawa dia segera membentuk pasukan yang terdiri dari sebagian besar terdiri atas orang-orang Indonesia, berjumlah dari 4000 menjadi 18000 orang

Saturday, August 22, 2015

Inilah Mereka Yang Pantas Dicap Penduduk Asli Jakarta


Suku Betawi merupakan kelompok masyarakat yang diyakini seluruh orang Indonesia sebagai penduduk asli Jakarta. Secara garis besar penduduk betawi dapat dibedakan menjadi beberapa macam kelompok. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi dan lokasi distribusi yang disebabkan oleh perjalanan sejarah. Penggolongan tersebut yang dimaksud adalah Betawi Pinggir, Betawi Tengah dan Betawi Udik. Sedangkan orang betawi yang tinggal di Kota Jakarta disebut “Betawi Kota”. Kemudian orang betawi yang tinggal di pinggiran kota disebut “Betawi Ora”.

Mulut Dibungkam, Kebohongan Berjaya : Manipulasi Media Masa Orde Baru